๐ฆ Apakah Cerai Itu Takdir Allah
DugaanNooraini : Part 81.. โ ROZITA IBRAHIM. Kifarah Allah sy sedang lalui fasa 1 selepas cerai. Dugaan Nooraini : Part 81.. โIta aku makan pil tidur, aku xboleh lupa kamu..Aku sian dgn anak2..Mak aku marah sgt dan benci dgn kamu , dia x bagi ko jumpa anak2 ..Kesian pulak kamu Ita kalau xjumpa anak..Lepas ni kalau kamu nak rujuk aku
Malaikatmerupakan makhluk ghaib, artinya tidak dapat dilihat dengan panca indera manusia, namun kita wajib iman dan percaya kepadanya. Jumlah malaikat sangatlah banyak, hingga tak ada yang mengetahui jumlahnya, kecuali Allah. Diantara nama - nama malikat yang disebut dalam Al-Qur'an adalah : 3.
AshShaffaat [37] : 96). Pada ayat โ Wa ma taโmalunโ (dan apa saja yang kamu perbuat) menunjukkan bahwa perbuatan manusia adalah ciptaan Allah. Macam-macam Takdir. Takdir itu ada 2 macam : [1] Takdir umum mencakup segala yang ada. Takdir ini dicatat di Lauhul Mahfuzh. Dan Allah telah mencatat takdir segala sesuatu hingga hari kiamat.
Saatdimintai tanggapan soal putusan cerai, Dewi Perssik mengaku sudah siap. Pemilik gpyang gergaji itu juga ikhlas menerima takdir yang sudah ditentukan oleh Allah. "Jadi janda kan aku ngga bisa mengubah takdir dari Allah," ungkap Dewi Perssik dalam sambungan video call di PA Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022).
Saatkegagalan atau perceraian terjadi, dengan mudahnya orang berdalih, โItu kehendak Tuhan.โ Tapi, apa memang benar demikian, hingga Tuhan dan takdir-Nya patut dipersalahkan? Buku ini punya jawabannya.Meluruskan pemahaman kita tentang takdir, Aku Sesuai Sangkaan Hamba-Ku berisikan tuntunan dan nasihat cerdas agar kita tak keliru mengimani
Sesungguhnyabesarnya balasan itu sesuai dengan besarnya ujian. Apakah musibah itu secara dzat merupakan pahala atau penggugur dosa? 1.Musibah yang timbul karena amal shaleh seorang hamba. Diantara amalan mujahidin: โ berinfag, berjalan lewat Lembah, masuk Medan pertempuran. Yang mereka tidak suka : Haus, capek, lapar. (disebut musibah). 2.
Tak da sapa nak kawin cerai..Takdir manusia milik Allah, orang baik tetap dikenang abah yang baik budi alFatehah dan takziah buat @yatie_sendayutinggi dan @aliffsyukriterlajaklaris โSebenarnya.. perkahwinan itu adalah komitment seumur hidup.Kunci syurga dan dan sabar menyatukan hatiโ.
Sabardalam mentaati Allah. Sabar dari hal-hal yang dilarang Allah. Dan sabar dari takdir Allah yang tidak menyenangkan. Dan saat ini kau menanggung ketiganya sekaligus. Masyaa Allah, DIA sedang memperhatikanmu, Nak. Sabarlah dalam mentaati Allah, dalam hal ini kau harus bersabar dalam rumah tanggamu taat pada suamimu. Ingatlah kebaikan
Rumahtangga Dewi Perssik memang kerap menjadi sorotan karena sudah berkali-kali kawin cerai. Bikin kaget, kini sang biduan sentil soal rumah duka! ' Itu Takdir Allah!', Tertekan Gegara Rumah Tangga Selalu Kandas, Dewi Perssik Tetiba Bikin Heboh Sentil Soal Rumah Duka! apa kata Allah saja, semoga dapat laki-laki yang tulus sama aku
Kalau Allah takdirkan saya siap mendampingi Anies," ujar Novel Bamukmin di Jakarta, Rabu (11/8). Menurut Novel, PA 212 tidak terima jika Gubernur DKI Anies Baswedan berpasangan dengan politikus PDIP Puan Maharani.. BACA JUGA: 3 Jenderal Turun Gunung, Buru Gembong Teroris Dia menilai Anies sebagai satu tokoh yang harus didampingi oleh
Aku sudah menikmati saja hidup ini, apa kata Allah saja," lanjut Depe, sapaan akrabnya. Diberitakan sebelumnya, Angga Wijaya dan
Pertama disyariatkan salat istikharah dalam urusan yang mubah atau membandingkan keutamaan antara beberapa perkara yang sunnah (mustahab).Adapun dalam perkara-perkara yang wajib, atau sunnah (mustahab), haram, dan makruh, maka tidak
YNcbW. Dalam ilmu tauhid, takdir adalah istilah yang merujuk pada qadlaโ atau keputusan Allah yang telah tertulis di lauh mahfudz sejak sebelum dunia tercipta. Allah menyinggung hal ini dalam banyak ayat, misalnya ู
ูุง ุฃูุตูุงุจู ู
ููู ู
ูุตููุจูุฉู ููู ุงููุฃูุฑูุถู ููููุง ููู ุฃูููููุณูููู
ู ุฅููููุง ููู ููุชูุงุจู ู
ููู ููุจููู ุฃููู ููุจูุฑูุฃูููุง ุฅูููู ุฐููููู ุนูููู ุงูููููู ููุณููุฑู "Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab Lauh Mahfuzh sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah" QS. Al-Hadid 22. ููุง ููุนูุฒูุจู ุนููููู ู
ูุซูููุงูู ุฐูุฑููุฉู ููู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููููุง ููู ุงููุฃูุฑูุถู ููููุง ุฃูุตูุบูุฑู ู
ููู ุฐููููู ููููุง ุฃูููุจูุฑู ุฅููููุง ููู ููุชูุงุจู ู
ูุจูููู โTidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sekalipun seberat zarrah baik yang di langit maupun yang di bumi, yang lebih kecil dari itu atau yang lebih besar, semuanya tertulis dalam Kitab yang jelas lauh mahfuzh,โ QS. Sabaโ 3. Kalau demikian, maka bisakah manusia mengubah takdir dengan usahanya sendiri? Jawaban pertanyaan ini sebenarnya tak ada, tak bisa dijawab dengan ya atau tidak, sebab pertanyaan ini bermasalah. Pertanyaan ini muncul dari asumsi seolah ada usaha atau tindakan di dunia ini yang tak tercatat sebagai takdir di lauh mahfudz sehingga hendak dipertentangkan dengan catatan di lauh mahfudz. Seolah-olah penanya ingin membenturkan antara usaha manusia di satu pihak dengan takdir di pihak lain. Padahal kejadiannya tidaklah demikian. Usaha manusia, baik itu berupa tindakan, pilihan rasional, atau doa yang dipanjatkan, semuanya adalah kejadian yang tertulis di lauh mahfudz sebagaimana disinggung dalam ayat di atas. Sama sekali tak ada kejadian apa pun yang tak terekam di sana. Jadi, ketika seorang manusia dengan pilihan sadarnya berusaha keras agar kemiskinannya berubah menjadi kekayaan dan itu berhasil dilakukannya, sebenarnya dia tak mengubah sedikit pun takdirnya. Takdirnya bukanlah miskin kemudian dilawan hingga berubah menjadi kaya, namun takdirnya adalah miskin lalu berusaha keras lalu kaya. Dengan demikian tak relevan sama sekali menanyakan apakah usaha dapat mengubah takdir sebab usaha itu sendiri adalah juga bagian dari takdir. Demikian juga sebaliknya ketika ada seseorang yang lahir dalam kondisi kaya lalu bermalas-malasan sehingga jatuh miskin. Keadaan ini tak dapat dibaca seolah dia ditakdirkan kaya kemudian mengubah takdirnya dengan bermalas-malasan. Yang terjadi adalah dia memang ditakdirkan lahir dalam keadaan kaya lalu ditakdirkan bermalas-malasan lalu ditakdirkan miskin. Apa yang telah terjadi, itulah yang positif kita ketahui sebagai takdir. Dengan demikian, takdir selalu selaras dengan realitas yang terjadi dan tak mungkin berbeda sehingga bisa dipertentangkan. Sebab itulah dalam suatu hadis diceritakan jawaban Rasulullah ๏ทบ pada orang yang bertanya apakah berobat bisa menolak takdir? Selengkapnya sebagai berikut ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ุฃูุฑูุฃูููุชู ุฑูููู ููุณูุชูุฑูููู ุจูููุงุ ูููู ุชูุฑูุฏูู ู
ููู ููุฏูุฑ ุงูููููู ุดูููุฆูุงุ ููููุงูู "ูููู ู
ููู ููุฏูุฑู ุงููู" "Wahai Rasulullah ๏ทบ, apa pendapatmu tentang ruqyah doa penyembuhan yang kami lakukan, apakah ia bisa menolak takdir Allah? Rasulullah ๏ทบ menjawab Ruqyah itulah bagian dari takdirโ. HR Turmudzi Baca juga Kesalahpahaman sehingga muncul asumsi seolah usaha dapat melawan takdir biasanya juga muncul dari pemahaman yang tidak tepat terhadap ayat ar-Raโd 11 berikut ุฅูููู ุงูููููู ููุง ููุบููููุฑู ู
ูุง ุจูููููู
ู ุญูุชููู ููุบููููุฑููุง ู
ูุง ุจูุฃูููููุณูููู
ู โSesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.โ QS. Ar-Raโd 11 Banyak yang menyangka bahwa kata โkeadaanโ di ayat tersebut sebagai takdir yang telah digariskan di lauh mahfudz. Dengan makna demikian seolah takdir Allah ditentukan oleh manusia itu sendiri. Anggapan ini tidak tepat sebab takdir telah ditulis sejak sebelum alam semesta tercipta, seperti dibahas di atas. Kata โkeadaanโ dalam ayat itu sebenarnya adalah kondisi mendapat nikmat dari Allah. Maksudnya, suatu kaum pada asalnya akan selalu mendapat nikmat dari Allah dan ini akan terjadi terus hingga kemudian kaum itu sendiri yang mengubah keadaan ini dengan maksiat yang mereka lakukan. Bila mereka telah bermaksiat, maka nikmat akan diubah menjadi musibah. Demikian juga ketika maksiat telah berhenti, maka musibah akan kembali diubah menjadi nikmat. Syaikh Ibnu Katsir dalam tafsirnya menukil riwayat Abi Hatim yang isinya ุฃูููุญูู ุงูููููู ุฅูููู ููุจูููู ู
ููู ุฃูููุจูููุงุกู ุจูููู ุฅูุณูุฑูุงุฆูููู ุฃููู ูููู ููููููู
ููู ุฅูููููู ููููุณู ู
ููู ุฃููููู ููุฑูููุฉู ููููุง ุฃููููู ุจูููุชู ูููููููููู ุนูููู ุทูุงุนูุฉู ุงูููููู ููููุชูุญููููููููู ู
ูููููุง ุฅูููู ู
ูุนูุตูููุฉู ุงููููููุ ุฅููููุง ุชูุญูููููู ููููู
ู ู
ูู
ููุง ููุญูุจููููู ุฅูููู ู
ูุง ููููุฑูููููู โAllah berfirman kepada seorang Nabi dari para nabi Bani Israil Katakan pada kaummu, sesungguhnya tidak ada satu pun penduduk desa dan penghuni rumah yang taat kemudian mengubahnya menjadi maksiat pada Allah, kecuali keadaan yang mereka sukai akan berubah menjadi keadaan yang tak mereka sukai.โ Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, vol. IV, hlm. 440 Ayat ar-Raโd 11 di atas selaras dengan firman Allah di ayat lain berikut ini ุฐููููู ุจูุฃูููู ุงูููููู ููู
ู ูููู ู
ูุบููููุฑูุง ููุนูู
ูุฉู ุฃูููุนูู
ูููุง ุนูููู ููููู
ู ุญูุชููู ููุบููููุฑููุง ู
ูุง ุจูุฃูููููุณูููู
ู ููุฃูููู ุงูููููู ุณูู
ููุนู ุนููููู
ู โYang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui,โ QS. Al-Anfal 53 Dengan demikian semua ayat di atas maknanya selaras dan tak bertentangan satu sama lain. Intinya, usaha tak bisa dipertentangkan dengan takdir sebab usaha itu sendiri, baik usaha positif atau usaha negatif, adalah juga bagian dari takdir. Wallahu aโlam. Ustadz Abdul Wahab Ahmad, Wakil Katib PCNU Jember dan Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jatim
๏ปฟPertanyaan Saudara saya meninggal dunia gantung diri. Umurnya baru 25 tahun. Yang menjadi masalahnya adalah pertengkaran ringan yang terjadi antara dirinya dengan ibu saya. Kami sungguh shok dan sedih sekali. Ada banyak pertanyaan yang ingin saya lontarkan sehubungan dengan kasus ini. Pertama Kenapa Allah memilihkan cara mati semacam ini untuk saudaraku. Kedua Umur ayahku 75 tahun, ia orang yang taat beragama dan wara sekali. Ibuku juga orang yang mulia, lembut dan baik hati. Kenapa Allah memperlihatkan hari yang semacam ini dalam hidup mereka? Ketiga Mungkinkah kami menolong saudara kami itu yang tidak terhidung sama dengan kami? Bagaimana kami bisa melihatnya di Surga nanti? Apakah mungkin kami mengirim salam kepadanya? Apakah salam kami akan sampai kepadanya? Kemudian selain itu, usai diatopsi, ternyata kematiannya itu bukanlah karena tercekik, tetapi karena patah tulang punggungnya. Yang terjadi sesungguhnya bahwa di kamarku memang ada ayunan kain untuk anakku. Saudaraku mengambil sebuah kursi kecil yang dekat dengan ayunan tersebut dan mengikatkan kain itu di lehernya sambil mengatakan "Saya mau bunuh diri!" kala itu ibuku sedang shalat di kamarnya. Kami merasa itu bukanlah bunuh diri. Tampaknya kemarahannya-lah yang mendorongnya melakukan hal itu. Teman-temannya mengatakan bahwa ia termasuk jenis orang yang berfikir banyak kalau harus bunuh diri. Ia bahkan sebenarnya sering menasihati teman-temannya untuk menghindari bunuh diri, kalau mereka membicarakan hal itu. Jenazahnya juga bagus. Tampaknya ia tidak sedikitpun manahan sulitnya sesuatu, atau perasaan sejenis itu. Ia tampak hanya seperti orang tertidur, seolah-olah kami tinggal membangunkannya saja. Apakah itu menunjukkan tanda-tanda tertentu? Tolong diberi jawaban, karena kami betul-betul shok dengan kejadian tak terduga ini. Teks Jawaban Dalam menjawab beberapa pertanyaan ini, ada beberapa hal yang perlu dipahami Pertama Bahwa segala sesuatu itu terjadi dengan takdir Allah. Segala yang terjadi dalam alam wujud ini, baik atau buruk, semuanya dengan takdir dan ketentuan serta kehendak Allah. Karena tidak ada Rabb selain Allah dan tidak ada yang mengatur segala sesuatu bersama-Nya. Kedua Kita harus mengimani hikmah atau kebijaksanaan Allah dalam takdir-takdir-Nya. Allah memiliki hikmah yang mendalam dalam segala yang terjadi di alam nyata ini, mungkin kita mengetahui hikmah tersebut, mungkin juga tidak. Justeru banyak sekali hikmah Allah itu yang tidak bisa dicerna oleh akal para hamba-Nya. Maka para hamba harus berserah diri kepada Allah Ta'ala dan mengimani kemahasempurnaan segala hikmah-Nya. Tidak boleh menyangkal syariat maupun takdir-Nya. Ketiga Bahwa bunuh diri itu merupakan kejahatan besar. Orang yang bunuh diri untuk lari dari musibah, kesulitan, kemiskinan, atau karena gejolak perasaan dan rasa marah, dengan semua itu ia telah menyiapkan dirinya untuk menerima siksa Allah. Allah berfirman "Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam naar. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." An-Nisa 29-30 Diriwayatkan dengan tsabit dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda "Barangsiapa yang melakukan bunuh diri dengan menggunakan sebilah besi di tangannya, maka ia akan menusukkan besinya itu ke perutnya di Neraka Jahannam selama-lamanya. Dan barangsiapa yang melakukan bunuh diri dengan racun di tangannya, maka ia akan meminumnya terus-menerus di Neraka Jahannam nanti.." Segala yang disebutkan dalam kejadian itu, harus diserahkan semuanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Secara zhahir yang dia lakukan adalah bunuh diri, karena ia menggantung diri, yakni mengikat lehernya dengan tali, sehingga membunuh dirinya sendiri. Dikatakan, ia telah bunuh diri atau berniat bunuh diri. Wallahu A'lam. Adapun soal keshalihan kedua orang tuanya dan komitmen mereka dalam agama, tidaklah menghalangi Allah untuk memberi cobaan kepada mereka dengan sebagian bentuk musibah sehingga tampak kesabaran mereka. Hal itu akan menjadi pengampun buat dosa-dosa mereka. Seorang mukmin itu selalu mendapatkan kebaikan dalam urusan mereka. Bila ia mendapatkan kesenangan, lalu ia bersyukur, maka itu menjadi kebaikan buat dirinya. Dan bila tertimpa musibah, lalu ia bersabar, itu juga menjadi kebaikan baginya. Semua itu hanya berlaku bagi seorang mukmin saja. Terjadinya musibah bagi seseorang, tidaklah menunjukkan kehinaan seorang hamba di si Rabb-nya, kalau keduanya konsekuen dalam menjalankan syariat Allah. Keimanan, ketaatan dan ketakwaan kepada Allah adalah sebab kemuliaan seorang mukmin. Sementara kekufuran, kefasikan dan perbuatan maksiat adalah sebab kehinaan. Orang yang tertimpa musibah lalu bersabar, itu akan meninggikan derajatnya. Musibah itu sendiri ada bermacam-macam. Terkadang berupa sakit, hilangnya harta, meninggalkan orang yang dikasihi seperti anak, saudara, orang tua, suami atau isteri dan lain-lain. Allah memberi cobaan para hamba-Nya dengan musibah dan kenikmatan, yakni keburukan dan kebaikan. Allah berfirman "Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaanyang ssebenar-benarnya..." Al-Anbiya 35 Kalau bunuh diri itu terjadi karena ketidaktahuan, sementara pada dasarnya orang tersebut konsekuen dalam beribadah kepada Allah, selalu menjalankan shalat lima waktu, maka masih diharapkan ia mendapatkan pengampunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena Allah itu Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Namun kalau ia sudah mengetahui diharamkannya bunuh diri tersebut, namun ia mengambil jalan tersebut untuk mengeluarkan diri dari kesulitan yang menghimpitnya, maka ia terkena bahaya ancaman dan siksa yang tersebut dalam hadits. Namun demikian, kalau ia orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, bertauhid kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, ia tetap berada dalam kehendak Allah; Allah bisa menyiksanya, bisa juga mengampuninya. Kalaupun ia disiksa, ia akan dikeluarkan juga dari Neraka. Allah berfirman "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nyaโฆ" An-Nisaa 48 Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Akan keluar dari Neraka setiap orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dan dalam hatinya ada meskipun sebiji dzarrah keimanan.." Adapun kondisinya ketika dimandikan dan dirawat serta segala kondisi lahir yang baik, bisa diharapkan itu merupakan pertanda baik baginya dan bahwa ia telah menutup hidupnya dengan husnul khaatimah, bahwa ia telah mendapat ampunan dan maghfirah di sisi Allah. Namun hal itu tidak dapat dipastikan. Karena paling banter, semua kondisi lahir itu hanyalah merupakan kabar gembira. Apabila orang yang bunuh diri itu seorang muslim yang bertauhid dan menjalankan shalat, kita dibolehkan berbuat baik kepadanya dengan mendoakannya dan memohon maghfirah agar Allah mengampuni dosa-dosanya. Di antaranya berbagai dosa yang dia lakukan, seperti mencari sebab kematian dengan bunuh diri. Sementara yang disebut dalam pertanyaan tentang kritikan terhadap cara yang dipilih oleh Allah untuk kematiannya, itu termasuk menggugat takdir Allah. Allah adalah yang menetapkan takdir. Dia yang menciptakan segala sesuatu. Segala sesuatu itu terjadi dengan takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah adalah Maha Bijaksana Lagi Maha Mengetahui. Akan tetap tidak bisa berdalih dengan takdir Allah terhadap pelanggaran terhadap syariat Allah. Sementara segala yang terjadi di dunia ini juga tidak boleh digugat karena sudah takdir dari Allah. Iman dan hikmah Allah Subhanahu wa Ta'ala itu harus diimani.
KENAPA ada banyak orang di dunia ini yang akhirnya memutuskan untuk bercerai atau berpisah? Padahal, orang yang kita nikahi, lama mendampingi kita, merupakan cerminan dari diri kita sendiri, bisa katakanya dia adalah jodoh kita. Semua itu kembali kepada takdir. Sebenarnya di Lauh Mahfudz kita telah dituliskan banyak pilihan tentang jalan hidup apa yang akan kita jalani. Itulah hak manusia yang kita miliki. Yaitu kita mempunyai kewajiban dalam โmemilihโ tentang apa-apa yang akan terjadi selanjutnya di dalam hidup kita. Tentunya setiap pilihan tersebut sebenarnya memang telah tertulis dan ada jalan sendiri-sendiri termasuk urusan jodoh. BACA JUGA Gugat Cerai karena Tergoda Mantan, Ini Akibatnya Rasulullah telah memberikan kita petunjuk dan juga nasihat untuk memilih pasangan hidup. Namun jika kita masih memilih pasangan hidup kita yang tidak sesuai dengan petunjuk tersebut, sesungguhnya kita sedang berlarut diri daripada nafsu dan ego. Maka dari itu jika pasangan hidup kita malah membawa kita menjauh diri dari Allah, jangan salahkan Allah yang telah menuliskan takdir. Karena semua itu sebenarnya sudah sesuai daripada apa yang telah kamu pilih sebelumnya. Apa dengan cara yang baik dan halal sesuai Islam atau dengan cara maksiat. Bukankah Allah sudah memperingatkan. Rasulullah pun sudah berpesan. Kita sendiri yang menentukan pilihan, walaupun hasil akhirnya tetap ada di tangan Tuhan, apakah mempersatukan dengan orang pilihan kita meskipun kita salah jalan, atau justru menggagalkan. Jika Allah menyatukan jangan berbangga dan merasa benar dulu, belum tentu Allah meridhai pilihan kita tadi bukan? Karena Allah hanya akan meridhai yang baik-baik saja. BACA JUGA Apakah Pasangan Bercerai bisa Bersatu lagi di Surga? Tapi karena kasih-Nya, Dia mengabulkan apa yang kita usahakan, Dia mengizinkan semua itu terjadi, namun di balik kehendak-Nya tadi, tidak kah kita takut Allah berkata.. โInikah maumu? Inikah yang membuatmu bahagia? Inikah yang kau pilih? maka Aku izinkan semua maumu ini terjadi. Namun kau juga harus mempertanggung jawabkan semua ini di akhirat nantiโ Jadi, kembali kepada diri masing-masing ya kawan dalam mendapatkan jodoh. Nah itulah Takdir Jodoh menurut pandangan Islam. Semoga tulisan ini dapat membuka mata hati kamu agar tidak galau lagi dan juga bersemangat menjemput pasangan dengan penuh keridloannya. Aamiin. Waallahualam. [] SUMBER ISLAM MEDIA
apakah cerai itu takdir allah